Wednesday, December 7, 2016

Tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Pengertian K3


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.


Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya (antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian) di tempat kerja yang berpotensi menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja4. Dengan lingkungan kerja yang aman dan sehat maka produktifitas perusahaan akan meningkat dan menunjang kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, tuntutan regulasi nasional dan internasional mewajibkan perusahaan untuk menerapkan K3 di tempat kerja sehingga implementasi K3 di tempat kerja menjadi sangat penting.

Pengertian, Fungsi dan Contoh Pengemasan

Pengemasan


Pengemasan merupakan wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas makanan khas daerah menjadi lebih menarik dan menjaga kualitas makanan agar tetap higienis. Pengemasan terbagi menjadi 3 yaitu
1.     Pengemasan Primer (pengemasan yang langsung berhubungan dengan produk makanan)
2.     Pengemasan Sekunder (pengemasan yang membungkus pengemasan primer)
3.     Pengemasan Tersier (pengemasan yang membungkus pengemasan primer dan sekunder)
Contoh pengemasan diantaranya kertas, plastik, alumunium foil, kaca, daun, karton, kardus, kayu.
Untuk pengemasan pada umumnya :
Primer : Kertas, Plastik, Kaca, Alumunium foil, kaca, daun
Sekunder : Karton, Kardus
Tersier : Kayu
Tujuan dari pengemasan :
1.     Harga jual menjadi lebih mahal
2.     Lebih menarik konsumen
3.     Kualitas makanan terjaga
4.     Meningkatkan daya saing



Pengertian dan Kandungan Makanan Khas Daerah

Pengertian Makanan Khas Daerah


Makanan khas daerah merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakay tertentu dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Terdapat sejarah kenapa dinamakan “makanan khas daerah” yaitu pada perang dunia kedua terdapat kuliner dunia, dan terdapat dua pulau yang menyumbangkan sebagian rempah-rempahnya yaitu pulau jawa dan pulau maluku. (udah pahami sampai sana saja hehe..)
Makanan terbagi menjadi dua, yaitu makanan yang sudah dimodifikasi dan yang belum dimodifikasi. Perbedaannya? Pasti pahamlah yah hehe.. Bedanya? jika yang sudah dimodifikasi terdapat perbedaan di rasa dan dibentuk. Contohnya (Cireng isi keju, Serabi greentea dsb)
Bahan makanan pun terbagi menjadi dua, yaitu bahan nabati dan bahan hewani. Bahan nabati yang berasal dari sayur mayur dan tumbuhan. sedangkan hewani? pahamlah yah kalian hehe🙂
Kandungan makanan sebenarnya banyak tetapi yang utama ada 4 yaitu :
1.     Karbohidrat (Sumber kalori utama)
2.     Protein (Zat pembangun)
3.     Vitamin (Metabolisme tubuh)
4.     Lemak (Sumber energi kedua setelah karbohidrat, lemak dibagi menjadi dua yaitu lemak yang dapat dilihat dan lemak tidak dapat dilihat, lemak juga dapat menghancurkan Vitamin A,D,E,K)
Dan inilah contohnya :

Ikan bakar merupakan makanan yang merupakan banyak proteinnya, yang rendah lemak contohnya ketoprak.

Teknik memasak terbagi menjadi dua yaitu pemanasan basah dan pemanasan kering.
Contoh pemanasan basah yaitu segala sesuatu yang menggunakan dominan air

sedangkan kering menggunakan minyak atau dominan airnya tidak ada atau sedikit.

Tantangan dan Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Berwirausaha

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memulai wirausaha diantaranya :
1.     Pilih lokasi yang tepat untuk memulai usaha
2.     Pilih salah satu jenis makanan ringan khas daerah
3.     Inovasi yang tiada henti
Hal-hal yang termasuk tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha makanan khas daerah yaitu :
1.     Menghasilkan makanan khas daerah yang memiliki kadaluarsa yang panjang
2.     Kemasan produk kuliner yang bisa menjaga kualitas makanan dan tetap higienis
3.     Pemasaran produk ke daerah sendiri dan daerah lain
4.     Memasarkan produk makanan daerah melalui internet (online ataupun offline)
Hal-hal yang terpenting dalam melakukan wirausaha diantaranya
1.     Inovasi
2.     Keuletan
3.     Pengalaman
4.     Berani mengambil resiko
Terdapat 2 faktor dalam wirausaha yaitu faktor internal dan faktor eksternal
Faktor non teknis dalam wirausaha yaitu Perencanaan, menetapkan tujuan dan Inovasi.
Analisis pasar terbagi menjadi 4 yaitu :
1.     Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
2.     Analisis 6M (Man, Money, Material, Machine, Method, Market)
3.     Analisis 4P (Product, Price, Place, Promotion)
4.     BEP (Break Event Point)

Sunday, November 6, 2016

Pengertian Frasa beserta Ciri-Ciri dan Jenisnya

Frasa atau yang phrase dalam Bahasa Inggris  adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya kedua kata tersebut hanya menduduki satu jabatan kalimat.

Penulisannya Frasa ya bukan Frase, terkadang masih banyak yang salah dalam hal sepele seperti ini.

Contoh Frasa:
Nenek saya
pohon rindang

Ciri-ciri Frasa

Frasa memiliki beberapa ciri yang dapat diketahui, yaitu :
  1. Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
  2. Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
  3. Mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
  4. Bersifat non-predikatif.

Jenis-jenis Frasa

Frasa berdasarkan jenis/kelas kata

  • Frasa Nomina
Frasa Nomina adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda. Frasa nominal dapat dibedakan lagi menjadi 3 jenis yaitu :
    1. Frasa Nomina Modifikatif (mewatasi), misal : rumah mungilhari seninbuku dua buahbulan pertama, dll.
    2. Frasa Nomina Koordinatif (tidak saling menerangkan), misal : hak dan kewajibansandang pangan, 'lahir bathin, dll.
    3. Frasa Nomina Apositif
Contoh frasa nominal apositif :
a). Jakarta, Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
b). Melati, jenis tanaman perdu, sudah menjadi simbol bangsa Indonesia sejak lama.
c). Banjarmasin,Kota Seribu Sungai, memiliki banyak sajian kuliner yang enak.njadi tempat

  • Frasa Verbal
Frasa Verbal adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata kata kerja. Kelompok kata ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
    1. Frasa Verbal Modifikatif (pewatas), terdiri atas pewatas belakang, misal : a). Ia bekerja keras sepanjang hari. b). Kami membaca buku itu sekali lagi. Pewatas depan, misal : a). Kami yakin mendapatkan pekerjaan itu. b). Mereka pasti membuat karya yang lebih baik lagi pada tahun mendatang.
    2. Frasa Verbal Koordinatif adalah 2 verba yang digabungkan menjadi satu dengan adanya penambahan kata hubung 'dan' atau 'atau', Contoh kalimat : a). Orang itu merusak dan menghancurkan tempat tinggalnya sendiri. b). Kita pergi ke toko buku atau ke perpustakaan.
    3. Frasa Verbal Apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan. Contoh kalimat : a). Pekerjaan Orang itu, berdagang kain, kini semakin maju. b). jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah pertambangan batubara.
  • Frasa Ajektifa
Frasa ajektifa ialah kelompok kata yang dibentuk oleh kata sifat atau keadaan sebagai inti (diterangkan) dengan menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan, seperti : agakdapatharuslebihpaling dan 'sangat. Kelompok kata ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
    1. Frasa Adjektifa Modifikatif (membatasi), misal : cantik sekaliindah nianhebat benar, dll.
    2. Frasa Adjektifa Koordinatif (menggabungkan), misal : tegap kekaraman tentrammakmur dan sejahtera, dll
    3. Frasa Adjektifa Apositif, misal :
a). Srikandi cantik, ayu menawan, diperistri oleh Arjuna.
b). Desa Jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah pertambangan batubara.
Frasa Apositif bersifat memberikan keterangan tambahan. Frasa Srikandi cantik dan Desa Jorong merupakan unsur utama kalimat, sedangkan frasa ayu menawan, dan tempat tinggalku dulu, merupakan keterangan tambahan.

  • Frasa Adverbial
Frasa Adverbial ialah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Frasa ini bersifat modifikasi (mewatasi), misal : sangat baik kata baik merupakan inti dan kata sangat merupakan pewatas. Frasa yang bersifat modifikasi ini contohnya ialah agak besarkurang pandaihampir baikbegitu kuatpandai sekalilebih kuatdengan banggadengan gelisah. Frasa Adverbial yang bersifat koordinatif (yang tidak menerangkan), contoh frasanya ialah lebih kurang kata lebih tidak menerangkan kurang dan kurang tidak menerangkan lebih.

  • Frasa Pronominal
Frasa Pronominal ialah frasa yang dibentuk dengan kata ganti, frasa ini terdiri atas 3 jenis yaitu :
    1. Modifikatif, misal kalian semuaanda semuamereka semuamereka itumereka berdua.
    2. Koordinatif, misal engkau dan akukami dan merekasaya dan dia.
    3. Apositif, misal :
a). Kami, putra-putri Indonesia, menyatakan perang melawan narkotika.
  • Frasa Numeralia
Frasa Numeralia ialah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan. Frasa ini terdiri atas :
    1. Modifikatif, contoh : a). Mereka memotong dua puluh ekor sapi kurban. b). Kami membeli setengah lusin buku tulis.
    2. Koordinatif, contoh : a). Entah dua atau tiga sapi yang telah dikurbankan. b). Dua atau tiga orang telah menyetujui kesepakatan itu.
  • Frasa Interogativ Koordinatif ialah frasa yang berintikan pada kata tanya. contoh : a). Jawaban dari apa atau siapaciri dari subjek kalimat. b). Jawaban dari mengapa atau bagaimana merupakan pertanda dari jawaban predikat.

  • Frasa Demonstrativ Koordinatif ialah frasa yang dibentuk oleh dua kata yang tidak saling menerangkan. contoh : a). Saya tinggal di sana atau di sini sama saja. b). Kami pergi kemari atau kesana tidak ada masalah.

  • Frasa Preposisional Koordinatif ialah frasa yang dibentuk oleh kata depan yang tidak saling menerangkan. contoh : a). Petualangan kami dari dan ke Jawa memerlukan waktu satu bulan. b). Perpustakaan ini dari, oleh, dan untukmasyarakat umum.

Frasa berdasarkan fungsi unsur pembentuknya

Berdasarkan fungsi dari unsur pembentuknya frasa terdiri dari beberapa macam, yaitu :

  • Frasa Endosentris yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi untuk diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD). contoh frasa : kuda hitam (DM), dua orang (MD).
Ada beberapa jenis frasa endosentris, yaitu :
    1. Frasa atributif yaitu frasa yang pola pembentuknya menggunakan pola DM atau MD. contoh : Ibu kandung(DM), tiga ekor (MD).
    2. Frasa apositif yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan). contoh : Alip si penari ular sangat cantik., kata Alip posisinya sebagai diterangkan (D), sedangkan si penari ular sebagai menerangkan (M).
    3. Frasa koordinatif yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). contoh : ayah ibuwarta berita, dll.
  • Frasa eksosentris yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari Bandungkepada temandi kelurahan, dll.
Frasa Berdasarkan satuan makna yang dikandung/dimiliki unsur-unsur pembentuknya

Untuk kategori frasa berdasarkan satuan makna yang dikandung atau yang dimiliki unsur-unsur pembentuknya dapat dibagi menjadi beberapa frasa, yaitu :

  1. Frasa biasa yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna yang sebenarnya (denotasi). contoh kalimat : a) Ayah membeli kambing hitam; b) Meja hijau itu milik ibu.
  2. Frasa idiomatik yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (konotasi). contoh kalimat : Orang tua Lintang baru kembali dari Jakarta.


Pengertian Preposisi (Kata Depan) dan Contohnya

Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan.

Penggolongan


Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
  1. Preposisi yang menandai tempat. Misalnya dikedari.
  2. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya untukguna.
  3. Preposisi yang menandai waktu. Misalnya hinggahampir.
  4. Preposisi yang menandai sebab. Misalnya demiatas.

Di, ke, dari

Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "di tempat", dibawah", "diatas", "ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di mana", "di sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke mana", "ke sana", "ke sini", "ke atas", "ke bawah".
Perkecualian untuk hal ini adalah:
  • kepada
  • keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
  • kemari
  • daripada

Di mana, yang mana

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."

Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).

Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari, termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti:
  • di mana → tempat
    1. Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
  • di mana → dengan
    1. Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “ Kuis Remaja”dengan Kris Aria sebagai presenternya.
  • di mana → yang
    1. Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.
  • di mana → (subklausa)
    1. Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
  • yang mana → yang
    1. Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
  • yang mana → sehingga/dan
    1. Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
    2. Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata pun makin bertambah.
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana". Contoh
  • Di mana ia menginap?
  • Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap.
  • Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
  • Ia dapat menginap di mana-mana.


Saturday, October 8, 2016

Untitled Poem II

Di antara kerumunan pecundang, aku berdiri kebingungan
kosong menatap topeng-topeng kemunafikan
Bahkan di antara mereka menjadi budak pengharapan
Ada juga yang menjadi senyum kehampaan
Di antara keramaian pendusta, aku susah berteriak
Bahkan aku harus merangkak melewati keramaian yang sesak
Ada juga yang terinjak-injak keserakahan
Aku di antara kesunyian tanpa keramaian, melenggang tak terjamah dari hiruk pikuknya celoteh para pecundang
Ya... Inilah yang kurindukan dari keramaian, duduk di antara pepohonan sambil melihat pecundang di hujani darah pembalasan.




awdynto-

Selasa, 4 oktober 2016

credit to sajak liar

Menciumi Kepedihanmu

Menciumi Kepedihanmu

Kau tak hanya sekadar sperma yang tumbuh di atas luka-luka dunia.
Kau tak hanya sekadar pilu dan kebimbangan arah untuk merangkak.
Kau,
melebihi kemarau yang menunggu kabar dari angin muson barat
dan kau,
adalah kering yang retak hingga haus harap dengan el nina.

Deritamu melebih angka pasir-pasir di laut, aku tahu.
Pahitmu melebihi kenyataan dari hasi dicampakkan oleh pemain cinta yang menyulap kata.
Kau,
adalah pecahan gelas-gelas kaca yang menolak mentah-mentah untuk dibenahi.

Sayang, dengarlah.
Kau adalah bunga-bunga tulip yang diinginkan banyak lebah.
Kau adalah kantuk yang diinginkan penderita insomnia.
Kau yang tercantik dari seluruh wanita tanpa riasan di wajah.
Kau yang tertampan dari seluruh pria berkeringat yang bertelanjang dada.

Bicaralah tentang kekalutanmu.
Bicaralah tentang perpisahan orangtuamu.
Bicaralah tentang kematian hewan kesayanganmu.
Bicaralah tentangmu, Sayang.
Tolong... bicaralah.
Karena aku ada.

Menangislah sejadi-jadinya jika kau marah pada hidup.
Menangislah sejadi-jadinya jika kau dendam pada ketidak-adilan.
Menangislah sejadi-jadinya jika kau dipermainkan perasaan dan kecemburuan.
Menangislah sejadi-jadinya di atas tangisanmu, Sayang.
Tolong... Menangislah.
Karena aku ada.

Aku mohon jangan habisi diri.
Dengan obat berlebih dan pisau yang menembus arteri,
atau melayangkan diri dari tempat-tempat tinggi.
Aku mohon jangan..
Karena aku masih ingin, ingin, dan ingin sekali,
memelukmu sampai berkali-kali lagi.

Dewi N. Sutrisno
Jakarta, 2016


credit to sajak liar

Untitled Poem

Derap langkahmu semakin samar terdengar di telingaku, menjauh pergi seakan ada sesuatu yang sedang kau cari didepan sana.

Bayanganmu pun memudar, hanya tersisa aroma tubuhmu yang juga semakin hilang karna terbawa angin.

Jangan pergi!

Aku tak suka perpisahan ini. Atau paling tidak-- ucapkan selamat tinggal, agar aku tidak merasa kehilangan.

Ah, ayolah! Kamu tahukan bagaimana caranya pergi? Kamu lebih ulung dalam masalah seperti ini! Pergi tanpa alasan bukanlah kamu yang sebenarnya!

Tenang, jika kamu masih tidak mau mengucapkan kata perpisahan, biar aku saja yang melakukannya. Aku fikir, sebuah pelukan sudah cukup untuk mengakhiri perpisahan ini.

Jika setelah pertemuan ini kamu tidak lagi ingin bertukar sapa denganku-- tidak masalah. Tapi ingatlah satu hal, jika kamu lelah berpergian dan ingin pulang-- aku masih rumahmu yang dulu.


A.N.Ash

Tangerang Selatan, 2016

credit to sajak liar

Monday, October 3, 2016

Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Spektrum Gelombang Elektromagnetik



Rentang frekuensi beberapa gelombang yang terkenal adalah sebagai berikut:


Gelombang RADAR : sekitar 1010 Hz
Sinar infrared (IR) : 1011 - 1014 Hz
Sinar ultraviolet (UV) : 1015 - 1016 Hz
Sinar Rontgen (sinar X) : 1016 - 1020 Hz

Sinar gamma : 1020 - 1025 Hz


Urutan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dari Frekuensi Besar ke Frekuensi Kecil / dari Panjang gelombang Kecil ke Panjang Gelombang Besar


Sinar gamma( γ )
Sinar Rontgen atau Sinar x
Sinar ultraungu atau sinar ultraviolet
Sinar tampak
Sinar inframerah Atau IR
Gelombang RADAR
Gelombang TV
Gelombang Radio


Urutan Frekuensi Cahaya Tampak dari Besar ke Kecil


Cahaya ungu
Cahaya nila
Cahaya biru
Cahaya hijau
Cahaya kuning
Cahaya jingga
Cahaya merah


Contoh soal

Gelombang elektromagnetik yang mempunyai daerah frekuensi (1016 – 1020) Hz dan digunakan untuk teknologi kedokteran adalah....
A. gelombang radio
B. sinar γ
C. sinar x
D. sinar ultraviolet
E. inframerah
(UN Fisika 2009 P04 No. 20 )

jawaban sudah tertera pada bacaan diatas^^

Saturday, September 10, 2016

Mau mulai usaha? Buat dulu proposalnya!

Membuat Proposal Ide Bisnis

Sebelum terjun ke lapangan sebaiknya dilakukan analisis-analisis terkait untuk membuat suatu usaha. Hal ini meminimalisir atau bahkan mengantisipasi kesalahan-kesalahan saat memulai usaha. Memang banyak sumber menyebutkan yang terpenting itu TAKE ACTION. Yap betul, semua bergantung kepada tindakan selanjutnya. Sebelum itu mari kita bahas tentang TEORI salah satunya adalah membuat proposal. Mengapa? Karna itu adalah langkah awal lo buat mulai bisnis. Jadi simak ulasan penting berikut, semoga bermanfaat dan menambah semangat lo buat terjun ke dunia bisnis.


Hal-hal yang harus diperhatikan
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal bisnis

1.                  COVER : Terdapat judul proposal, logo, dan nama. Cover adalah First Impression. Jika menciptakan kesan yang bagus maka bisa dipastikan pembaca akan membaca ke halaman beriutnya.

2.                  BIODATA PEMILIK/PENGURUS : Sebuah data yang berisi informasi yang mengenai terkait dengan data yang dimiliki oleh seorang entrepreneur atau calon entrepreneur, seperti CV (Curriculum Vitae). Dilampirkan dalam proposal, cukup simple namun sering terlupakan. Jangan lupa buatlah CV yang menarik.

3.                  RINGKASAN EKSEKUTIF : Merupakan ringkasan keseluruhan dari konten yang ada dalam proposal.

4.                  LATAR BELAKANG
Latar belakang mendirikan dan menjalankan usaha
Paragraf 1, berisi gambaran ekonomi saat ini secara garis besar dan alasan mengapa peserta ingin menjadi pengusaha. 
Paragraf 2, berisi alasan mengapa peserta memilih usaha tersebut.
Paragraf 3, berisi harapan jika usaha tersebut dapat terjalankan.

5.                  ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
5.1              PRODUK YANG DIHASILKAN : Deskripsi produk serta keunggulan produk yang dimiliki peserta.
5.2              TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU : Gambaran karakteristik pembeli atau pengguna yang akan dituju..
5.3              STRATEGI PEMASARAN : Gambaran pengembangan produk, pengembangan wilayah pemasaran, kegiatan promosi dan strategi penetapan harga yang dimiliki peserta. Marketing Mix (Produk-Price-Place-Promotion).
5.4              ANALISIS PESAING : Perkiraan peserta terhadap pesaing dengan membandingkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki pesaing peserta.

6.                  ANALISIS PRODUKSI
6.1              PROSES PRODUKSI : Bagan yang dimiliki peserta terkait dengan proses produksi yang dilakukan, dimulai dari pengolahan bahan mentah hingga menjadi suatu produk serta keunggulan proses yang dimilliki peserta.
6.2              BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA : Tabel yang pencatuman jumlah dan harga dari bahan baku, peralatan, serta kebutuhan lainnya.

7.                  KALKULASI BIAYA
Berisikan perhitungan biaya pengeluaran yang dibutuhkan untuk satu maupun total keseluruhan produk,

Selain hal-hal yang diatas. Ada yang namanya disebut analisis SWOT, unsur 6M, BEP dsb. Cobalah untuk mempelajari hal tersebut juga. JournalJantan sudah post di halaman sebelumnya. Simak beranda Entrepreneur kami.

Format penulisan proposal
Pada umumnya proposal memenuhi kriteria sebagai berikut

1.    Proposal bisnis dibuat maksimal 15 halaman (di luar cover, biodata & di luar lampiran jika diperlukan ).
jangan terlalu banyak maupun terlalu sedikit, sebaiknya disesuaikan dengan isinya agar bisa lebih menarik
2.    Proposal bisnis menggunakan ukuran A4.
A4 adalah ukuran standar untuk kertas. Ukuran tersebut lebih nyaman dibaca dibandingkan dengan ukuran lainya
3.    Margin kertas Top, Bottom, Right, Left (2, 2, 2, 3).
4.    Desain proposal.
Tentukanlah desain yang nyentrik dan unik agar terlihat orisinil dan tentunya menarik pembaca.
5.    Ditulis dengan Font Times New Roman, dengan Font size: disesuaikan namun biasanya pada judul berukuran 14 dan untuk tulisan berukuran 12, Line spacing: 1.5 cm, Before-After: 0 cm, Align: Justify dan jangan lupa diberi nomor halaman.

Isi Proposal
Nah dibawah ini adalah referensi untuk isi dalam penulisan proposal

BAB I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Pemilihan Usaha
  2. Visi-Misi
BAB II. PEMASARAN
  1. Gambaran Umum Pasar
  2. Gambaran Pasar
  3. Segmen Pasar
  4. Target Pasar
  5. Posisioning
  6. Perkiraan Permintaan Pasar
  7. Penawaran Produk
  8. Rencana Penjualan
  9. Srategi Pemasaran
  10. Produk
  11. Price/harga
  12. People/pemakai produk
  13. Promotion/Promosi
  14. Place/ Lokasi usaha
  15. Proses
  16. Desain Kemasan/Tampilan Produk
BAB III. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
  1. Data Perusahaan
  2. Biodata Pengurus
  3. Struktur Organisasi
  4. Rancangan Kegiatan (Time Shcedule)
BAB IV. PRODUKSI/JASA/PENJUALAN
  1. Macam/Jenis Produk Usaha/Jasa/Penjualan
  2. Proses Produksi (Bagan flow chart)
  3. Kapasitas produksi
  4. Asset dan Investasi
BAB V. ANALISA KEUANGAN
  1. Sumber Pendanaan
  2. Modal Investasi (Barang)
  3. Modal Kerja (uang)
  4. Pembiayaan
  5. Perhitungan Laba Rugi
  6. Perhitungan Kembali Modal (BEP/Break Event Point)
  7. Analisis/prediksi keuangan 3 tahun kedepan
LAMPIRAN
  • Foto lokasi Usaha
  • Foto Produk
  • Foto Copy SIUP, NPWP (kalau ada) dsb.
Jadi dari struktur tersebut, kita bisa mempelajari secara menyeluruh dari isi sebuah proposal. Apakah HARUS seperti itu? tidak juga. Lo juga bisa lihat contoh proposal yang akan JournalJantan post di halaman berikutnya.



Semoga tercerahkan.