Thursday, May 26, 2016

Jenis-Jenis Teks Dalam Bahasa Inggris

Sama seperti bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris terdapat macam-macam jenis teks, yaitu Descriptive, Procedure, Narative, Recount dan Report. Tiap teks memiliki tujuan dan struktur teks yang berbeda

DESCRIPTIVE DAN PROCEDURE

• Descriptive

Pengertian
Teks descriptive adalah teks yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah objek nyata (orang, tempat ataupun hal lainnya).

Tujuan
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai ciri-ciri seseorang, benda atau tempat tertentu secara detail agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan tersebut.

Struktur Teks
- Pengenalan/Identification : ciri-ciri seseorang, benda atau tempat tertentu yang akan dideskripsikan,
- Deskripsi/Description : menggambarkan ciri-ciri seseorang, benda atau tempat tersebut dengan lebih detail dan khusus (seperti bentuk, ukuran, warna, dsb.)

• Procedure

Pengertian
Teks yang menjelaskan cara membuat atau melakukan sesuatu dengan runut, misalnya teks ‘Resep Kue Nastar’.

Tujuan
Memberi petunjuk kepada pembaca untuk melakukan sesuatu melalui serangkaian langkah.

Struktur Teks
- Tujuan/Goal/Aim
- Bahan/Alat/Materials/Tools
- Langkah/Steps/Methods.



RECOUNT DAN REPORT

• Recount

Pengertian
Teks yang menceritakan kembali kejadian yang telah terjadi, dengan menggunakan keterangan waktu yang jelas pada masa lampau

Tujuan
Untuk menceritakan kembali suatu kejadian, peristiwa atau kegiatan di masa lampau kepada pembaca, dengan tujuan memberitakan ataupun menghibur

Struktur Teks
- Pendahuluan/Orientation (memberi informasi mengenai tokoh pelaku atau benda yang terlibat di dalamnya)
- Rangkaian peristiwa yang terjadi (biasanya disampaikan secara urut)/Event
- Kesimpulan dari rangkaian peristiwa yang terjadi/Reorientation (tidak harus selalu ada pada teks Recount)

• Report

Pengertian
Teks Report hampir sama dengan Descriptive, namun di teks Report ini lebih memberikan gambaran umum tidak sedetail Descriptive.

Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai suatu hal apa adanya, sebagai hasil pengamatan sistematis atau analisis.

Struktur Teks
- Klasifikasi umum/General classification (pengenalan fenomena atau benda yang akan dibicarakan dengan pernyataan umum)
- Deskripsi/Description (uraian atau gambaran bagian-bagian yang umum)



NARATIVE

• Narative

Pengertian
Teks yang menceritakan suatu kejadian mengikuti alur waktu.

Tujuan
Menghibur pembaca dengan kejadian nyata, seolah-olah pembaca mengalami sendiri kejadian tersebut.

Struktur Teks
- Pengenalan latar (tokoh, waktu dan tempat)/Orientation
- Pengembangan konflik/Complication
- Penyelesaian konflik/Reorientation
- Pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca/Reorientation


Contoh Teks Recount & Report + Soal dan Pembahasannya

RECOUNT TEXT
LADY DIANA
  Diana was born in 1961 as the third daughter of Edward John Spencer and his wife Ruth Burke Roche. Diana grew up in a very privileged family that had a long history of close ties with the royal family. When Diana’s paternal grandfather passed away in 1975, Diana’s father became the 8th Earl of Spencer and Diana gained the title of “Lady”.
            In 1969, Diana’s parents divorced. Her mother’s affair helped court decide to give custody of the couple’s four children to Diana’s father. Both of her parents eventually remarried, but the divorce left an emotional scar on Diana.
            Diana attended school at West Heath in Kent and spent a short time a finishing school in Switzerland. Although she was not an excellent student academically, her determined personality, caring nature, and cheerful outlook helped her through it. After returning from Switzerland, Diana rented an apartment with two friends, worked with children at the Young England Kindergarten, and watched movies and visited restaurants in her free time.
            It was about this time that Prince Charles, in his early 30, was under increasing pressure to choose a wife. Diana’s vibrancy, cheerfulness, and good family background caught the attention of Prince Charles and the two began dating during in mid-1980. It was a whirlwind romance for on February 24, 1981, Buckingham Palace officially announce the couple’s engagement. At the time, Lady Diana and Prince Charles seemed truly in love and whole world was awed by what seemed like a fairytale romance.

26. How did Diana spend her free time when she was still a bachelorette?
            A. She watched movies                                  B. She finished her school
            C. She worked in restaurant                          D. She returned to Switzerland
            E. She visited her friends near the restaurant
Letak Jawaban: ... and watched movies and visited restaurants in her free time.

27. The custody of the couple’s four children was given to Diana’s father because…….
            A. her outlook was cheerful                            B. her mother had an affair
            C. she determined her personality                  D. she had her very privileged family
            E. her paternal grandfather was dead
Letak Jawaban: Her mother’s affair helped court decide to give custody of the couple’s four children to Diana’s father.

28. How was Diana’ academic achievement?
            A. Super                      B. Average                  C. First rate                 D. Admirable
            E. Exceptional
Letak Jawaban: Although she was not an excellent student academically, ....
Pilihan A, C, D, dan E mempunyai makna yg sama. 


REPORT TEXT
SEA HORSE
Many people imagine the seahorse to be real horse living in the sea. This is not true at all. The seahorse is so called because it is a tiny creature with a horse – liked head which lives in the sea.
Sea – horse are found mostly in warm seas. They have a long, flexible tail which is used for wrapping around weeds for support. They swim I upright position, their movements being helped by a rapidly oscillating fin on their back. The male sea – horse lays her eggs in this pouch.

The most remarkable thing about the seahorse is that part of the process of reproduction is taken over by the male creature. One the female seahorse has laid her eggs in the male creature’s pouch, she leaves. The hatching of the egg is done by the male fish.

Mating begins with the male and the female seahorses doing courtship dance. The male and female creatures swim around each other in circles. At the end of the dance, the male appears to bow to its partner; but in actually, the male is banding to pump water from his pouch. Next, the female fish lays eggs into the male’s pouch. About two hundred eggs are laid. The pouch, then close up. The female seahorse now swims away, leaving the male seahorse to do hatching.

The eggs are hatched about a month later. The young seahorses are ejected from the male creature’s pouch by means of muscular contractions.

The sea – horse feeds on tiny fish the creatures sucking them into its month.

1. What is the purpose of the text?
a. to inform readers the sea – horse’s process of reproduction
b. to persuade readers to breed the seahorse
c. to explain how to bread the seahorse
d. to describe a particular seahorse
e. to describe a particular sea horse

2. What do you think about the sea horse’s reproduction process ....?
a. Amazing             
b. Exciting                    
c. Peculiar
d. Strange                 
e. Unique

3. The male seahorse has a pouch in its abdomen to ….?
a. hatch the eggs              
b. feed the baby seahorse
c. eject the young seahorses
d. keep some food for its babies
e. pump water from its abdomen

Monday, May 23, 2016

Pengertian dan Jenis NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

NARKOTIKA :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

PSIKOTROPIKA :

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

ZAT ADIKTIF LAINNYA :

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

1. Minuman Alkohol mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

3. Tembakau pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).

PENYALAHGUNAAN NAPZA

Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :

1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.
2. KOKAIN :

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
4. AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).
5. LSD ( Lysergic Acid )

Termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.
6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran

PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN

Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

1. Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

Lingkungan Keluarga :

a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.

Lingkungan Sekolah :

a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna NAPZA.

Lingkungan Teman Sebaya :

a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.

Lingkungan Masyrakat / Sosial :

a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :

1. Perubahan Fisik :

– Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
– Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
– Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
– Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku :

– Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
– Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
– Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
– Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
– Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
– Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
– Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA

NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :

1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
– gangguan daya ingat
– gangguan perhatian / konsentrasi
– gangguan bertindak rasional
– gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
– gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
– gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama – sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
– Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
– Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
– Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

2. Dampak Sosial :

a. Di Lingkungan Keluarga :

· Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
· Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
· Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
· Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
· Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.

b. Di Lingkungan Sekolah :

· Merusak disiplin dan motivasi belajar.
· Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
· Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.

c. Di Lingkungan Masyarakat :

· Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
· Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
· Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
· Meningkatnya kecelakaan.

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :

Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.

2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.

3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :

1. Mengasuh anak dengan baik.
– penuh kasih sayang
– penanaman disiplin yang baik
– ajarkan membedakan yang baik dan buruk
– mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
– mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :

1. Upaya terhadap siswa :
· Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA.
· Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
· Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
· Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
· Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
· Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.

2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :
· Razia dengan cara sidak
· Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
· Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
· Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
· Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.

3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :
· Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.
· Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
· Sikap keteladanan guru amat penting
· Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.

Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA:

1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.
3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.
4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

KESIMPULAN

Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.


BAB IX Sistem Regulasi Manusia / Sistem Koordinasi

Tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh
  1. Sistem saraf untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya .
  2. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku
  3. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.
Sistem Saraf

  • Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut rangsang.
  • Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).
  • Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh , misalnya berupa bau, rasa pahit-manis, sentuhan, cahaya suhu, tekanan atupun gaya berat.
v  Rangsangan berasal dari luar tubuh, misalnya bau
                Indra penerimanya disebut eksteroseptor
v  Rangsangan dari dalam misalnya rasa lapar
                Indra penerimanya disebut interoseptor

Rangsangan yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke neuron sensori
Tanggapan disampaikan neuron motor ke efektor

Sel Saraf (Neuron)

  • Kesatuan struktual dan fungsional sistem saraf disebut neuron.
  • Neuron tersusun atas badan sel saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-selubungnya.
  • Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA dan sitoplasma yang disebut neuroplasma .
  • Ada dua macam sel saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit
Dendrit merupakan serabut saraf pendek, berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson neuron lain dibawa menuju ke badan sel saraf .
Akson (neurit)
Merupakan serabut yang panjang, berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.

Jenis-jenis neuron:

(a)    Neuron motor
(b)   Neuron sensori
(c)    Interneuron

       Subtitusi lemak yang mengelilingi sel saraf disebut selubung mielin
       Selubung meilin tersusun atas rangkaian sel-sel schwann
       Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain terdapat bagian akson yang tidak terlindungi disebut nodus Ranvier .
       Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalanya impuls

Prinsip Penghantar Impuls

Penghantaran Lewat Sel Saraf
Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif.
       keadaan seperti ini disebut polarisasi
       Impuls berjalan sepanjang akson,
       membran membran neuron memulihkan keadaanya seperti semula
       Selama masa pemulihan, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut (periode refraktori)

Penghantaran Lewat Sinapsis
Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.

a.       Struktur sinapsis

Pada setiap neuron,
Akson berakhir pada suatu tonjolan kecil (tombol sinapsis)
Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis.
Permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis
Kedua membran dipisahkan oleh celah sinapsis

Pada sitoplasma,
 tombol sinapsis terdapat neurotransmitter.
 Neotransmitter adalah zat kimia yang menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya.

b.      Mekanisme Kerja Sinapsis

       Impuls tiba di tombol sinapsis
       Terjadi peningkatan permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca
       Akibatnya , ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neutransmitter ke celah sinapsis
       Kemudian neotransmitter dihirolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis



A. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan juga sumsum tulang belakang.

1. Otak

Bagian-bagian utama otak meliputi batang otak, otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebrum).

a. Batang otak

Batang otak terdiri atas sumsum lanjutan (modula oblongata), jembatan verol (pons varole), dan ota tengah (mesensefalon). Sumsum lanjutan terletak di atas sumsum tulan belakang. Jadi bagian ini menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Sumsum lanjutan ini berfungsi untuk mengatur refleks fisiologis seperti denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, bersin, batuk, bersendawa, dan murah.

Adapun pons varole merupkan bagian sumsum lanjutan paling atas. Pons varole ini berisi serabut saraf. Adapun otak tengah terletak di depan otak kecil dan pons varole. Otak tengah ini berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot yang terus menerus.

Pada bagian sebelag atas dari batang otak terdapat otak depan atau yang disebut dengan diensefalon. Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus memiliki fungsi untuk menerima semua rangsang dari reseptor (kecuali bau) dan meneruskannya ke area sensorik otak besar. Adapun hipotalamus berfungsi mengatur hemeostasis tubuh seperti suhu tubuh, rasa lapar, dan kenyang, pengeluaran urine, pengeluaran hormon, dan perilaku reproduktif.

b. Otak besar (Serebrum)

Otak besar terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan yang pertama adalah belahan bagian kanan dan yang keduah adalah belahan kiri. Belahan kanan pada otak besar memiliki fungsi untuk mengoordinasi tubuh bagian kiri. Sedangkan belahan otak manusia pada bagian kiri berfungsi untuk mengoordinasi tubuh bagian kanan. 

Kedua belahan tersebut baik belahan kiri maupun belahan kanan otak besar pada manusia dibangun oleh substansi putih. Bagian luar serebrum atau otak besar disebut dengan korteks serebrum yang dibangun oleh substansi kelabu. Pada umumnya otak besar atau serebrum dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu sebagai berikut :


  • Area sensorik, memiliki fungsi untuk menerjemahkan semua implus sensorik menjadi sensasi. Misalnya menerima implus yang berasal dari mata serta mengartikan bentuk dan warna.
  • Area motorik, area ini memiliki fungsi untuk mengendalikan pergerakan otot rangka. Misalnya menerjemahkan pikiran ke dalam bentuk tindakan.
  • Area asosiasi, area yang satu ini berkaitan dengan memori, emosi, nalar, kemauan, pertimbangan dan intelegensia
Otak besar memiliki bagian atau lobus sebagai berikut :
  • Lobus frontalis (bagian depan) sebagai pengendali gerak otot dan berpikir
  • Lobus temporalis (bagian samping) sebagai pusat pendengaran, penciuman dan pengecap
  • Lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pengatur perubahan pada kulit dan otot
  • Lobus oksipitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan
Jadi otak besar merupakan pusat saraf utama yang mengoordinasi semua kegiatan yang disadari, misalnya sebagai pusat penglihatan, pendengaran, pembau, percakapan, berpikir, bertindak, serta pusat kesadaran.

c. Otak kecil

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar. Otak kecil ini berperan dalam mempertahankan sikap tubuh, yaitu mengoordinasi otot-otot sebagai alat gerak, misalnya untuk pergerakan otot yang meluruskan (ekstensi) dan pergerakan otot yang bersifat membengkokkan (fleksi). Selain itu, otak kecil juga merupakan pusat keseimbangan. 

2. Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis)

Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam saluran yang terbentuk oleh ruas-ruas tulang belakang, mulai dari ruas tulang leher sampai ruas tulang belakang punggung yang kedua. Di dalam sumsum tulah belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik dan saraf perantara (konduktor).

Saraf perantara merukan penghubung saraf sensorik dengan saraf motorik. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari semua bagian tubuh ke otak dan sebaliknya dari otak ke semua bagian tubuh.
b. Sebagai pusar gerak releks.

Otak dan sumsum tulang belakang dilapisi tiga macam selaput yang disebut dengan meninges. Ketiga selaput tersebut antara lain :
a. Piameter, selaput paling dalam yang mengandung banyak pembuluh dara
b. Arakhnoid, selaput tipis dan halus terletak di antara piameter dan durameter. Arakhnoid dipisahkan dari piameter oleh suatu ruang yang disebut ruang subarakhnoid. Di dalam ruangan ini terdapat cairan serebrospinal. Fungsi cairan tersebut sebagai pelindung otak dan sumsum tulang belakang dan goncangan.
c. Durameter, selaput paling luar dan bersifat tidak kenyal. Selaput tersebut bertindak sebagai selaput pelindung terhadap jaringan yang halus di otak dan sumsum tulang belakang.

B. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi ada dua macam, yaitu sistem saraf somatik (sistem safar sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar).

1. Sistem saraf somatik (saraf sadar)

Sistem saraf somatik meliputi saraf yang menghubungkan pusat saraf dengan otot rangka dan kulit. Misalnya ketika pintu rumah diketuk, isyarat dari telingan disampaikan ke otak. Otak menerjemahkan pesan itu dan mengirimkannya ke otot agar kita membukakan pintu tersebut. Jadi, sistem saraf tersebut bekerja menurut kesadaran kita, sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang urat saraf otak dan 31 pasang urat saraf sumsum tulang belakang.

2. Sistem saraf otonom (saraf tidak sadar)

Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang mempersarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin, dan kelenjar eksokrin. Disebut saraf otonom karena sifat kerja saraf tersebut tidak menurut kesadaran kita atau tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Susunan saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.

a. Sistem saraf simpatetik

Sistem saraf simpatetik berupa 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di sumsum tulang belakang. Saraf yang meninggalkan sumsum tulang belakang tidak langsung menuju ke suatu alat tubuh, tetapi terlebih dahulu membentuk suatu sinapsis di dalam ganglion. Dari ganglion tersebut baru kemudian menuju ke alat tubuh.
Sistem saraf simpatetik berfungsi sebagai berikut :
  • Mempercepat denyut jantung
  • Memperlebar pembuluh darah
  • Mengeluarkan limpa
  • Menurunkan sekresi ludah
  • Meningkatkan sekresi adrenalin
  • Menghambat sekresi empedu
  • Melebarkan pupil
b. Sistem saraf parasimpatetik

Sistem saraf parasimpatetik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral karena saraf preganglionnya keluar dari daerah kranial (otak) dan daerah sakral (kelangkang). Kerja sistem saraf parasimpatetik berlawanan dengan saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik berfungsi sebagai berikut :
  • Memperlambat denyut jantung
  • Mempersempit pembuluh darah
  • Meningkatkan sekresi empedu
  • Meningkatkan sekresi getah pankreas dan sekresi insulin
  • Mempercepat proses pencernaan dan proses absorpsi di usus halus
  • Mempersempit saluran pernafasan
  • Mengecilkan pupil 
Sistem Hormon

       Hormon berasal dari kata homein yang berati menggiatkan atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu kelenjar, umumnya hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah . Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
       Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku.
       Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan, testis.


BAB VIII Sistem Ekskresi

Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi:
a. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tijna (fases) yang dikeluarkan melalui anus.
b. Sekresi, adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang beguna bagi tubuh,umumnya getah yang mengandung enzim atau hormone.
c. Ekskresi, adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi. Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh.
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui ekskresi disebut ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta zat yang larrut didalamnya, garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret dihasilkan oleh berbagai organ ekskresi yang tedapat didalam tubuh dan dikeluarkan bersama urin dan keringat.

Limbah hasil metabolisme

Beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun (toksik) bagi tubuh antara lain adalah limbah yang mengandung nitrogen.

  1. Amonia
Jika amonia tertimbun dalam tubuh akan berakibat fatal. Oleh kerena itu , amonia di dalam tubuh harus segera diubah dengan cara memakainya dalam aminasi asam keto , aminasi asam glutmat, serta pembentukan urea.
  1. Urea
Urea berasal dari bahan organik tertentu seperti asam amino dan purin. Pembentukan urea terjadi di hati. Urea sangat mudah larut dalam air dan sifat racunya 100.000 kali lebih kecil darpada amonia. Pembentukan urea berasal dari daur ornitin.

          3. Asam Urat
Asam urat pada manusia berasal dari pemecahan asam nukleat.
Pada beberapa orang konsentrasi asam urat cukup tinggi sehingga gas asam urat mengendap.
Jika kristal asam urat terhimpunan di persendian, akan timbul rasa nyeri. Penyakit asam urat di kenal sebagai “gout” batu ginjal. Molekul asam urat berikut.


Daur Ornitin



Alat pada Sistem Ekskresi
Contoh alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metobolisme adalah paru-paru, hati, kulit, dan ginjal.
1.       Ginjal
Struktur Ginjal
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah, terletak dikanan dan kiri tulang pinggang.

Ginjal berjumlah dua buah dan berwarna merah ke unguan . Ginjal sebelah kiri terletak labih tinggi daripada ginjal sebelah kanan.

Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medula.
Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron.

Tiap nefron terdiri atas badan Malpighi yang tersusundari kapsul Bowman, glomerulus yang terdapat di bagian korteks, serta tubulus- tubulus.
Tubulus-tubulus tersebut adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul, dan lengkung Henle yang terdapat di bagian medula.

Fungsi ginjal
a.       Membuang sisa metabolisma dari tubuh
b.      Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah
c.       Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna
d.      Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan zat-zat asam atau basa. Selain itu juga untuk membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
2.       Paru-Paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO₂ dan H₂O yang dihasilkan dari proses pernafasan.

3.       Hati
Hati atau hepar mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan berasa pahit pH sekitar 7-7,6; mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu serta pigmen ( zat warna empedu ) yang disebut bilirubin dan biliverdin. Empedu di keluarkan ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan.

4.       Kulit
Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam, terutama garam dapur (NaCI ), sisa metabolisme sel, urea, serta asam. Kulit (integumen ) terdiri dari dua bagian, yaitu epidermis dan dermis.

a.       Epidermis (Kulit Ari)
Lima lapis epidermis; stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum, dan stratum korneum.

b.      Dermis (Kulit Jangat) atau Korium
Dalam dermis terdapat pembuluh darah, akar rambut, dan ujung syaraf. Kelenjar kringat (glandula sudorifera) serta kelenjar minyak    ( glandula sebaaaea ) berfungsi meminyaki rambut.
Kerja kelenjar keringet berada di bawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat ( hipotalamus ) dan enzim brandikinin.

Fungsi hipotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Pengeluaran keringat yang berlebihan pada pekerja berat mengakibatkan banyak garam hilang dari darah. Mengakibatkan kejang dan pingsan.
Merahnya warna kulit akibat pelebaran pembuluh darah di lapisan dermis.
Penyempitan pembuluh darah menyebabkan kulit menjadi pucat.
Kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan berupa lemak, pelindung untuk mengurangi hilangnya air dakam tubuh , melindungi tubuh dari gesekan , penyinaran, panas, zat-zat kima, dan kuman-kuman.

Proses Pembentukan Urine

Proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi tiga tahap:

  1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.
Proses Filtrasi
Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.

  1. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, CI-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah sebagai berikut: Urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal.
Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung Henle.
Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal.
Hasil reabsorpsi ini berupa urin sekunder yang mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

  1. Agumentasi (Pengumpalan)
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul.  Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, CI-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin.



Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urine

  1. Zat-zat Diuretik
Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na. sebagai akibatnya terhambat dan volume urin meningkat. Pengeluaran urin secara berlebihan disebut diuresis.

  1. Suhu
Jika suhu internal dan eksternal naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh menurun reabsorpsi air meningkat. Di samping itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomeru- lus dan filtrasi turun. Meningkatnya reabsorbsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin.

  1. Volume Larutan
Volume larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin. Jika kita tidak minum air seharian, maka kosentrasi air di darah menjadi rendah.

Komposisi urin

Urin normal berwarna jernih transparan. Warna kuning muda urin berasal dari zat warna empedu ( bilirubin dan biliverdin ).
Urin normal pada manusia mengandung air, urea, asam urat, amonia, kreatin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Terdapat pula garam-garam, terutama garam dapur, zat-zat yang berlebihan di dalam darah

Dialisis Darah

Proses dialisis darah adalah metode untuk memisahkan molekul berdasatkan ukuranya . Mesin ini bekerja layaknya sebuah ginjal yang membersihkan darah melalui cara difusi sederhana.