Saturday, October 8, 2016

Untitled Poem II

Di antara kerumunan pecundang, aku berdiri kebingungan
kosong menatap topeng-topeng kemunafikan
Bahkan di antara mereka menjadi budak pengharapan
Ada juga yang menjadi senyum kehampaan
Di antara keramaian pendusta, aku susah berteriak
Bahkan aku harus merangkak melewati keramaian yang sesak
Ada juga yang terinjak-injak keserakahan
Aku di antara kesunyian tanpa keramaian, melenggang tak terjamah dari hiruk pikuknya celoteh para pecundang
Ya... Inilah yang kurindukan dari keramaian, duduk di antara pepohonan sambil melihat pecundang di hujani darah pembalasan.




awdynto-

Selasa, 4 oktober 2016

credit to sajak liar

0 comments:

Post a Comment