Wednesday, March 23, 2016

BAB VI Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan

Manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Fungsi lain dari makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Makanan dapat digunakan oleh tubuh setelah diubah menjadi nutrien melalui sistem pencernaan.
Sistem pencernaan memiliki tiga fungsi utama:
       Memecah makanan menjadi molekul yang dapat digunakan oleh tubuh,
       Menyerap molekul-molekul tersebut ke dalam darah, dan dialirkan ke seluruh tubuh,
       Mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh.

Makanan Bergizi

Pola makan yang bermasalah dapat mengakibatkan beberapa penyakit, termasuk penyakit defisiansi (kekurangan zat gizi tertentu). Untuk mencegah hal itu, kita dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi dan bermutu.
Nilai gizi suatu makanan ditentukan berdasarkan kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan serat nabati.
Kriteria makanan bermutu adalah sebagai berikut;
       Bergizi tinggi
       Higienis
       Mudah dicerna
       Cukup kalori
       Berasal dari berbagai jenis bahan makanan
       Warna, rasa, dan baunya membangkitkan selera makan

Usaha Perbaikan Gizi

Penyuluhan Gizi
Masyarakat diberikan penyuluhan tentang nilai gizi, yaitu ilmu tentang hubungan antara makanan dengan kesehatan.
Penyediaan Bahan Makanan
  1. Mengusahakan pemberian makanan-makanan yang mengandung lisin tinggi melalui prinsip genetika, seperti biji gandum. Lisin adalah salah satu asam amino esensial.
  2. Membuat makanan suplemen (bahan makanan tambahan),
  3. Mengolah bahan makanan dengan cara tertentu agar kandungan gizinya meningkat.


 Kebutuhan Energi dan Jumlah Makanan

Jenis kelamin, umur, pekerjaan, berat badan dan suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap jumlah makanan yang dibutuhkan seseorang. Berikut contoh variasi kebutuhan makan seseorang.
  1. Laki-laki membutuhkan makan lebih banyak daripada wanita.
  2. Anak-anak memerlukan protein yang lebih banyak untuk pertumbuhan.
  3. Pekerjaa otot relatif memerlukan karbohidrat lebih banyak, sedangkan pekerja otak lebih banyak membutuhkan protein dalam menunya sehari-hari.
  4. Semakin besar perbedaan suhu lingkungan dengan suhu badan, semakin banyak makanan yang dibutuhkan.
Zat-zat Makanan

Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Kekurangan salah satu atau lebih zat makanan di atas dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik untuk kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi.

Karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk protein dan lemak, serta menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
Zat ini mengandung unsur C, H, dan O.
Karbohidrat dibedakan menjadi:
  1. Monosakarida atau gula sederhana; merupakan gula yang tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih sederhana lagi.
  2. Gula majemuk atau gula kompleks; merupakan gula yang dapat dipecah menjadi gula tunggal (monosakarida).
                Gula majemuk dibedakan menjadi:
1)      Disakarida  Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa
2)      Polisakarida Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.

Sakarida berasal dari bahasa Yunani yang berarti gula

Setiap reaksi pemecahan glukosa akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
Larutan untuk menguji keberadaan amilum pada makanan adalah larutan lugol. Sedangkan untuk pengujian gula dapat menggunakan larutan Fehling A dan B, maupun reagen Benedict.



Protein

Protein tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan N serta kadang-kadang juga mengandung unsur P dan S. Satu molekul protein tersusun dari beberapa asam amino. Terdapat 20 macam asam amino. Delapan diantaranya, disebut asam amino esensial yang harus didatangkan dari luar tubuh melalui makanan, yaitu; isoleusin, leosin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin.
Protein berfungsi sebagai sumber energi, bahan penting untuk plasma sel, zat pembangun, pengganti sel-sel yang rusak, pembentuk enzim, hormon, dan antibodi, serta mempertahankan viskositas darah.
Protein terdapat pada beberapa makanan, seperti telur, ikan, daging, susu, belut, udang, cumi-cumi, hati, ginjal, otak, keledai, kacang tanah, petai, gandum, kepiting, ranjungan.
Larutan untuk menguji keberadaan protein pada makanan adalah biuret atau reagen Milllon Nase.

Lemak

Lemak tersusun dari unsur-unsur C, H, O. Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh. Selain itu, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, dan zat lain., pembangun bagian tubuh, pebagai alas organ (bantalan), serta pelindung tubuh dari suhu rendah.
Lemak dibedakan menjadi tiga; lemak sederhana (lemak dan minyak), lemak campuran (fasfolipid dan lipoprotein), serta lemak asli (asam lemak dan sterol).
Selain itu, lemak juga dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhannya:
  1. Asam lemak jenuh
Dalam suhu kamar biasanya berbentuk padat. Asam lemak ini banyak terdapat pada lemak hewan, misalnya mentega dan gajih. Asam lemak ini dapat meningkatkan kolestrol yang dapat memberi masalah pada jantung dan pembuluh darah.
  1. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak ini banyak terdapat pada lemak nabati dan biasanya berbentuk cair.
Untuk mengetahui keberadaan lemak pada suatu makanan, dapat menggunakan kertas minyak.

Vitamin

Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang kecil. Vitamin berfungsi sebagai regulator (pengatur). Zat ini juga berperan penting terhadap pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Kekurangan vitamin dapat menderita avitaminosis. selengkapnya Klasifikasi Vitamin

0 comments:

Post a Comment