Monday, May 23, 2016

BAB VIII Sistem Ekskresi

Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi:
a. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tijna (fases) yang dikeluarkan melalui anus.
b. Sekresi, adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang beguna bagi tubuh,umumnya getah yang mengandung enzim atau hormone.
c. Ekskresi, adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
Ginjal merupakan salah satu organ ekskresi. Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh.
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui ekskresi disebut ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta zat yang larrut didalamnya, garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret dihasilkan oleh berbagai organ ekskresi yang tedapat didalam tubuh dan dikeluarkan bersama urin dan keringat.

Limbah hasil metabolisme

Beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun (toksik) bagi tubuh antara lain adalah limbah yang mengandung nitrogen.

  1. Amonia
Jika amonia tertimbun dalam tubuh akan berakibat fatal. Oleh kerena itu , amonia di dalam tubuh harus segera diubah dengan cara memakainya dalam aminasi asam keto , aminasi asam glutmat, serta pembentukan urea.
  1. Urea
Urea berasal dari bahan organik tertentu seperti asam amino dan purin. Pembentukan urea terjadi di hati. Urea sangat mudah larut dalam air dan sifat racunya 100.000 kali lebih kecil darpada amonia. Pembentukan urea berasal dari daur ornitin.

          3. Asam Urat
Asam urat pada manusia berasal dari pemecahan asam nukleat.
Pada beberapa orang konsentrasi asam urat cukup tinggi sehingga gas asam urat mengendap.
Jika kristal asam urat terhimpunan di persendian, akan timbul rasa nyeri. Penyakit asam urat di kenal sebagai “gout” batu ginjal. Molekul asam urat berikut.


Daur Ornitin



Alat pada Sistem Ekskresi
Contoh alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metobolisme adalah paru-paru, hati, kulit, dan ginjal.
1.       Ginjal
Struktur Ginjal
Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah, terletak dikanan dan kiri tulang pinggang.

Ginjal berjumlah dua buah dan berwarna merah ke unguan . Ginjal sebelah kiri terletak labih tinggi daripada ginjal sebelah kanan.

Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medula.
Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron.

Tiap nefron terdiri atas badan Malpighi yang tersusundari kapsul Bowman, glomerulus yang terdapat di bagian korteks, serta tubulus- tubulus.
Tubulus-tubulus tersebut adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul, dan lengkung Henle yang terdapat di bagian medula.

Fungsi ginjal
a.       Membuang sisa metabolisma dari tubuh
b.      Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah
c.       Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna
d.      Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan zat-zat asam atau basa. Selain itu juga untuk membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
2.       Paru-Paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO₂ dan H₂O yang dihasilkan dari proses pernafasan.

3.       Hati
Hati atau hepar mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan berasa pahit pH sekitar 7-7,6; mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu serta pigmen ( zat warna empedu ) yang disebut bilirubin dan biliverdin. Empedu di keluarkan ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan.

4.       Kulit
Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam, terutama garam dapur (NaCI ), sisa metabolisme sel, urea, serta asam. Kulit (integumen ) terdiri dari dua bagian, yaitu epidermis dan dermis.

a.       Epidermis (Kulit Ari)
Lima lapis epidermis; stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum, dan stratum korneum.

b.      Dermis (Kulit Jangat) atau Korium
Dalam dermis terdapat pembuluh darah, akar rambut, dan ujung syaraf. Kelenjar kringat (glandula sudorifera) serta kelenjar minyak    ( glandula sebaaaea ) berfungsi meminyaki rambut.
Kerja kelenjar keringet berada di bawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat ( hipotalamus ) dan enzim brandikinin.

Fungsi hipotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Pengeluaran keringat yang berlebihan pada pekerja berat mengakibatkan banyak garam hilang dari darah. Mengakibatkan kejang dan pingsan.
Merahnya warna kulit akibat pelebaran pembuluh darah di lapisan dermis.
Penyempitan pembuluh darah menyebabkan kulit menjadi pucat.
Kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan berupa lemak, pelindung untuk mengurangi hilangnya air dakam tubuh , melindungi tubuh dari gesekan , penyinaran, panas, zat-zat kima, dan kuman-kuman.

Proses Pembentukan Urine

Proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi tiga tahap:

  1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.
Proses Filtrasi
Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.

  1. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, CI-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah sebagai berikut: Urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal.
Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung Henle.
Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal.
Hasil reabsorpsi ini berupa urin sekunder yang mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

  1. Agumentasi (Pengumpalan)
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul.  Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, CI-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin.



Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urine

  1. Zat-zat Diuretik
Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na. sebagai akibatnya terhambat dan volume urin meningkat. Pengeluaran urin secara berlebihan disebut diuresis.

  1. Suhu
Jika suhu internal dan eksternal naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh menurun reabsorpsi air meningkat. Di samping itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomeru- lus dan filtrasi turun. Meningkatnya reabsorbsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin.

  1. Volume Larutan
Volume larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin. Jika kita tidak minum air seharian, maka kosentrasi air di darah menjadi rendah.

Komposisi urin

Urin normal berwarna jernih transparan. Warna kuning muda urin berasal dari zat warna empedu ( bilirubin dan biliverdin ).
Urin normal pada manusia mengandung air, urea, asam urat, amonia, kreatin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Terdapat pula garam-garam, terutama garam dapur, zat-zat yang berlebihan di dalam darah

Dialisis Darah

Proses dialisis darah adalah metode untuk memisahkan molekul berdasatkan ukuranya . Mesin ini bekerja layaknya sebuah ginjal yang membersihkan darah melalui cara difusi sederhana.


0 comments:

Post a Comment