Monday, May 23, 2016

BAB IX Sistem Regulasi Manusia / Sistem Koordinasi

Tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh
  1. Sistem saraf untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya .
  2. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku
  3. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.
Sistem Saraf

  • Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut rangsang.
  • Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).
  • Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh , misalnya berupa bau, rasa pahit-manis, sentuhan, cahaya suhu, tekanan atupun gaya berat.
v  Rangsangan berasal dari luar tubuh, misalnya bau
                Indra penerimanya disebut eksteroseptor
v  Rangsangan dari dalam misalnya rasa lapar
                Indra penerimanya disebut interoseptor

Rangsangan yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke neuron sensori
Tanggapan disampaikan neuron motor ke efektor

Sel Saraf (Neuron)

  • Kesatuan struktual dan fungsional sistem saraf disebut neuron.
  • Neuron tersusun atas badan sel saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-selubungnya.
  • Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA dan sitoplasma yang disebut neuroplasma .
  • Ada dua macam sel saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit
Dendrit merupakan serabut saraf pendek, berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson neuron lain dibawa menuju ke badan sel saraf .
Akson (neurit)
Merupakan serabut yang panjang, berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.

Jenis-jenis neuron:

(a)    Neuron motor
(b)   Neuron sensori
(c)    Interneuron

       Subtitusi lemak yang mengelilingi sel saraf disebut selubung mielin
       Selubung meilin tersusun atas rangkaian sel-sel schwann
       Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain terdapat bagian akson yang tidak terlindungi disebut nodus Ranvier .
       Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalanya impuls

Prinsip Penghantar Impuls

Penghantaran Lewat Sel Saraf
Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif.
       keadaan seperti ini disebut polarisasi
       Impuls berjalan sepanjang akson,
       membran membran neuron memulihkan keadaanya seperti semula
       Selama masa pemulihan, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut (periode refraktori)

Penghantaran Lewat Sinapsis
Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.

a.       Struktur sinapsis

Pada setiap neuron,
Akson berakhir pada suatu tonjolan kecil (tombol sinapsis)
Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis.
Permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis
Kedua membran dipisahkan oleh celah sinapsis

Pada sitoplasma,
 tombol sinapsis terdapat neurotransmitter.
 Neotransmitter adalah zat kimia yang menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya.

b.      Mekanisme Kerja Sinapsis

       Impuls tiba di tombol sinapsis
       Terjadi peningkatan permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca
       Akibatnya , ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neutransmitter ke celah sinapsis
       Kemudian neotransmitter dihirolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis



A. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan juga sumsum tulang belakang.

1. Otak

Bagian-bagian utama otak meliputi batang otak, otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebrum).

a. Batang otak

Batang otak terdiri atas sumsum lanjutan (modula oblongata), jembatan verol (pons varole), dan ota tengah (mesensefalon). Sumsum lanjutan terletak di atas sumsum tulan belakang. Jadi bagian ini menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Sumsum lanjutan ini berfungsi untuk mengatur refleks fisiologis seperti denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, bersin, batuk, bersendawa, dan murah.

Adapun pons varole merupkan bagian sumsum lanjutan paling atas. Pons varole ini berisi serabut saraf. Adapun otak tengah terletak di depan otak kecil dan pons varole. Otak tengah ini berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot yang terus menerus.

Pada bagian sebelag atas dari batang otak terdapat otak depan atau yang disebut dengan diensefalon. Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus memiliki fungsi untuk menerima semua rangsang dari reseptor (kecuali bau) dan meneruskannya ke area sensorik otak besar. Adapun hipotalamus berfungsi mengatur hemeostasis tubuh seperti suhu tubuh, rasa lapar, dan kenyang, pengeluaran urine, pengeluaran hormon, dan perilaku reproduktif.

b. Otak besar (Serebrum)

Otak besar terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan yang pertama adalah belahan bagian kanan dan yang keduah adalah belahan kiri. Belahan kanan pada otak besar memiliki fungsi untuk mengoordinasi tubuh bagian kiri. Sedangkan belahan otak manusia pada bagian kiri berfungsi untuk mengoordinasi tubuh bagian kanan. 

Kedua belahan tersebut baik belahan kiri maupun belahan kanan otak besar pada manusia dibangun oleh substansi putih. Bagian luar serebrum atau otak besar disebut dengan korteks serebrum yang dibangun oleh substansi kelabu. Pada umumnya otak besar atau serebrum dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu sebagai berikut :


  • Area sensorik, memiliki fungsi untuk menerjemahkan semua implus sensorik menjadi sensasi. Misalnya menerima implus yang berasal dari mata serta mengartikan bentuk dan warna.
  • Area motorik, area ini memiliki fungsi untuk mengendalikan pergerakan otot rangka. Misalnya menerjemahkan pikiran ke dalam bentuk tindakan.
  • Area asosiasi, area yang satu ini berkaitan dengan memori, emosi, nalar, kemauan, pertimbangan dan intelegensia
Otak besar memiliki bagian atau lobus sebagai berikut :
  • Lobus frontalis (bagian depan) sebagai pengendali gerak otot dan berpikir
  • Lobus temporalis (bagian samping) sebagai pusat pendengaran, penciuman dan pengecap
  • Lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pengatur perubahan pada kulit dan otot
  • Lobus oksipitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan
Jadi otak besar merupakan pusat saraf utama yang mengoordinasi semua kegiatan yang disadari, misalnya sebagai pusat penglihatan, pendengaran, pembau, percakapan, berpikir, bertindak, serta pusat kesadaran.

c. Otak kecil

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar. Otak kecil ini berperan dalam mempertahankan sikap tubuh, yaitu mengoordinasi otot-otot sebagai alat gerak, misalnya untuk pergerakan otot yang meluruskan (ekstensi) dan pergerakan otot yang bersifat membengkokkan (fleksi). Selain itu, otak kecil juga merupakan pusat keseimbangan. 

2. Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis)

Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam saluran yang terbentuk oleh ruas-ruas tulang belakang, mulai dari ruas tulang leher sampai ruas tulang belakang punggung yang kedua. Di dalam sumsum tulah belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik dan saraf perantara (konduktor).

Saraf perantara merukan penghubung saraf sensorik dengan saraf motorik. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari semua bagian tubuh ke otak dan sebaliknya dari otak ke semua bagian tubuh.
b. Sebagai pusar gerak releks.

Otak dan sumsum tulang belakang dilapisi tiga macam selaput yang disebut dengan meninges. Ketiga selaput tersebut antara lain :
a. Piameter, selaput paling dalam yang mengandung banyak pembuluh dara
b. Arakhnoid, selaput tipis dan halus terletak di antara piameter dan durameter. Arakhnoid dipisahkan dari piameter oleh suatu ruang yang disebut ruang subarakhnoid. Di dalam ruangan ini terdapat cairan serebrospinal. Fungsi cairan tersebut sebagai pelindung otak dan sumsum tulang belakang dan goncangan.
c. Durameter, selaput paling luar dan bersifat tidak kenyal. Selaput tersebut bertindak sebagai selaput pelindung terhadap jaringan yang halus di otak dan sumsum tulang belakang.

B. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi ada dua macam, yaitu sistem saraf somatik (sistem safar sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar).

1. Sistem saraf somatik (saraf sadar)

Sistem saraf somatik meliputi saraf yang menghubungkan pusat saraf dengan otot rangka dan kulit. Misalnya ketika pintu rumah diketuk, isyarat dari telingan disampaikan ke otak. Otak menerjemahkan pesan itu dan mengirimkannya ke otot agar kita membukakan pintu tersebut. Jadi, sistem saraf tersebut bekerja menurut kesadaran kita, sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang urat saraf otak dan 31 pasang urat saraf sumsum tulang belakang.

2. Sistem saraf otonom (saraf tidak sadar)

Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang mempersarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin, dan kelenjar eksokrin. Disebut saraf otonom karena sifat kerja saraf tersebut tidak menurut kesadaran kita atau tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Susunan saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.

a. Sistem saraf simpatetik

Sistem saraf simpatetik berupa 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di sumsum tulang belakang. Saraf yang meninggalkan sumsum tulang belakang tidak langsung menuju ke suatu alat tubuh, tetapi terlebih dahulu membentuk suatu sinapsis di dalam ganglion. Dari ganglion tersebut baru kemudian menuju ke alat tubuh.
Sistem saraf simpatetik berfungsi sebagai berikut :
  • Mempercepat denyut jantung
  • Memperlebar pembuluh darah
  • Mengeluarkan limpa
  • Menurunkan sekresi ludah
  • Meningkatkan sekresi adrenalin
  • Menghambat sekresi empedu
  • Melebarkan pupil
b. Sistem saraf parasimpatetik

Sistem saraf parasimpatetik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral karena saraf preganglionnya keluar dari daerah kranial (otak) dan daerah sakral (kelangkang). Kerja sistem saraf parasimpatetik berlawanan dengan saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik berfungsi sebagai berikut :
  • Memperlambat denyut jantung
  • Mempersempit pembuluh darah
  • Meningkatkan sekresi empedu
  • Meningkatkan sekresi getah pankreas dan sekresi insulin
  • Mempercepat proses pencernaan dan proses absorpsi di usus halus
  • Mempersempit saluran pernafasan
  • Mengecilkan pupil 
Sistem Hormon

       Hormon berasal dari kata homein yang berati menggiatkan atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu kelenjar, umumnya hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah . Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
       Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku.
       Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan, testis.


0 comments:

Post a Comment