Di antara kerumunan pecundang,
aku berdiri kebingungan
kosong menatap topeng-topeng
kemunafikan
Bahkan di antara mereka menjadi
budak pengharapan
Ada juga yang menjadi senyum
kehampaan
Di antara keramaian pendusta,
aku susah berteriak
Bahkan aku harus merangkak
melewati keramaian yang sesak
Ada juga yang terinjak-injak
keserakahan
Aku di antara kesunyian tanpa
keramaian, melenggang tak terjamah dari hiruk pikuknya celoteh para pecundang
Ya... Inilah yang kurindukan
dari keramaian, duduk di antara pepohonan sambil melihat pecundang di hujani
darah pembalasan.
awdynto-
Selasa, 4 oktober 2016
credit to sajak liar
0 comments:
Post a Comment