Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi:
a. Defekasi, yaitu proses
pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tijna (fases) yang dikeluarkan melalui
anus.
b. Sekresi, adalah proses
pengeluaran getah oleh kelenjar yang beguna bagi tubuh,umumnya getah yang
mengandung enzim atau hormone.
c. Ekskresi, adalah proses
pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
Ginjal
merupakan salah satu organ ekskresi. Ekskresi adalah proses pembebasan
sisa-sisa metabolisme dari tubuh.
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui ekskresi disebut
ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta zat yang larrut didalamnya,
garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret dihasilkan oleh berbagai organ
ekskresi yang tedapat didalam tubuh dan dikeluarkan bersama urin dan keringat.
Limbah hasil metabolisme
Beberapa
zat sisa metabolisme yang bersifat racun (toksik) bagi tubuh antara lain adalah
limbah yang mengandung nitrogen.
- Amonia
Jika amonia
tertimbun dalam tubuh akan berakibat fatal. Oleh kerena itu , amonia di dalam
tubuh harus segera diubah dengan cara memakainya dalam aminasi asam keto ,
aminasi asam glutmat, serta pembentukan urea.
- Urea
Urea
berasal dari bahan organik tertentu seperti asam amino dan purin. Pembentukan
urea terjadi di hati. Urea sangat mudah larut dalam air dan sifat racunya
100.000 kali lebih kecil darpada amonia. Pembentukan urea berasal dari daur
ornitin.
3. Asam Urat
Asam urat
pada manusia berasal dari pemecahan asam nukleat.
Pada
beberapa orang konsentrasi asam urat cukup tinggi sehingga gas asam urat
mengendap.
Jika kristal
asam urat terhimpunan di persendian, akan timbul rasa nyeri. Penyakit asam urat
di kenal sebagai “gout” batu ginjal. Molekul asam urat berikut.
Daur Ornitin
Alat pada Sistem Ekskresi
Contoh alat
tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metobolisme adalah paru-paru,
hati, kulit, dan ginjal.
1. Ginjal
Struktur Ginjal
Ginjal atau ren
berbentuk seperti biji buah kacang merah, terletak dikanan dan kiri tulang
pinggang.
Ginjal berjumlah dua
buah dan berwarna merah ke unguan . Ginjal sebelah kiri terletak labih tinggi
daripada ginjal sebelah kanan.
Lapisan ginjal bagian
luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum
ginjal atau medula.
Lapisan paling dalam
berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Satuan struktural dan
fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron.
Tiap nefron terdiri atas
badan Malpighi yang tersusundari kapsul Bowman, glomerulus yang terdapat di
bagian korteks, serta tubulus- tubulus.
Tubulus-tubulus tersebut
adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus
pengumpul, dan lengkung Henle yang terdapat di bagian medula.
Fungsi ginjal
a.
Membuang
sisa metabolisma dari tubuh
b.
Mengatur
keseimbangan air dan garam di dalam darah
c.
Membuang
zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna
d.
Mengatur
tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan zat-zat asam atau
basa. Selain itu juga untuk membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti
gula dan vitamin.
2. Paru-Paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO₂ dan H₂O yang dihasilkan dari proses
pernafasan.
3. Hati
Hati atau hepar mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap hari.
Empedu berupa cairan kehijauan berasa pahit pH sekitar 7-7,6; mengandung
kolestrol, garam mineral, garam empedu serta pigmen ( zat warna empedu ) yang
disebut bilirubin dan biliverdin. Empedu di keluarkan ke usus halus untuk
membantu sistem pencernaan.
4. Kulit
Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Keringat manusia terdiri
dari air, garam-garam, terutama garam dapur (NaCI ), sisa metabolisme sel,
urea, serta asam. Kulit (integumen ) terdiri dari dua bagian, yaitu epidermis dan dermis.
a.
Epidermis (Kulit Ari)
Lima lapis epidermis; stratum
basal, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidum,
dan stratum korneum.
b.
Dermis (Kulit
Jangat) atau Korium
Dalam dermis terdapat
pembuluh darah, akar rambut, dan ujung syaraf. Kelenjar kringat (glandula
sudorifera) serta kelenjar minyak
( glandula sebaaaea ) berfungsi meminyaki rambut.
Kerja kelenjar keringet
berada di bawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat (
hipotalamus ) dan enzim brandikinin.
Fungsi hipotalamus adalah memonitor
dan mengendalikan suhu darah.
Pengeluaran keringat
yang berlebihan pada pekerja berat mengakibatkan banyak garam hilang dari
darah. Mengakibatkan kejang dan pingsan.
Merahnya warna kulit akibat
pelebaran pembuluh darah di lapisan dermis.
Penyempitan pembuluh darah
menyebabkan kulit menjadi pucat.
Kulit juga berfungsi
sebagai pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan berupa lemak,
pelindung untuk mengurangi hilangnya air dakam tubuh , melindungi tubuh dari
gesekan , penyinaran, panas, zat-zat kima, dan kuman-kuman.
Proses Pembentukan Urine
Proses
pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi tiga tahap:
- Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi
terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.
Proses Filtrasi
Ketika
darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air
dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium
kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng
filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.Hasil filtrasi dari
glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.
- Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi
terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus
kontortus distal. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah air, glukosa,
asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, CI-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah
sebagai berikut: Urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus
proksimal.
Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa
dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu,
filtrat menuju lengkung Henle.
Pada lengkung Henle terjadi sekresi
aktif ion Cl- ke jaringan di
sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal.
Hasil reabsorpsi ini berupa urin
sekunder yang mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi
memberi warna dan bau pada urin.
- Agumentasi (Pengumpalan)
Urin
sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini
masih terjadi penyerapan ion Na+, CI-, dan urea sehingga terbentuklah
urin sesungguhnya.
Dari
tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin
mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan
tempat penyimpanan sementara urin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urine
- Zat-zat Diuretik
Zat-zat
diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na.
sebagai akibatnya terhambat dan volume urin meningkat. Pengeluaran urin secara
berlebihan disebut diuresis.
- Suhu
Jika suhu
internal dan eksternal naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat
menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari
kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh menurun reabsorpsi air
meningkat. Di samping itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal
mengerut sehingga aliran darah di glomeru- lus dan filtrasi turun. Meningkatnya
reabsorbsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin.
- Volume Larutan
Volume
larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin. Jika kita tidak minum
air seharian, maka kosentrasi air di darah menjadi rendah.
Komposisi urin
Urin normal
berwarna jernih transparan. Warna kuning muda urin berasal dari zat warna
empedu ( bilirubin dan biliverdin ).
Urin normal
pada manusia mengandung air, urea, asam urat, amonia, kreatin, asam laktat,
asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Terdapat pula garam-garam, terutama
garam dapur, zat-zat yang berlebihan di dalam darah
Dialisis Darah
Proses
dialisis darah adalah metode untuk memisahkan molekul berdasatkan ukuranya .
Mesin ini bekerja layaknya sebuah ginjal yang membersihkan darah melalui cara
difusi sederhana.
0 comments:
Post a Comment